Komplikasi dari penyakit yaitu
berkembangnya sindroma jebakan menjadi neuropati yang kronik sehingga
menghasilkan manifestasi berupa serangan paroksismal yaitu perasaan seperti
ditusuk-tusuk dan dapat meluas diluar saraf dan akar-akar saraf yang relevan.
Kebanyakan operasi dekompresi dilakukan
dengan aman. Komplikasi operasi berupa anesthesia dan pergeseran syaraf jarang.
Kerusakan dari syaraf sekitar dan arteri dapat terjadi setelah operasi.
Infeksi setelah operasi dapat terjadi
dan memicu rekurensi dari sindroma jebakan. Pada kasus seperti ini, eksplorasi
ulang harus sering di lakukan mencegah komplikasi dan untuk mendapatkan hasil
yang lebih maksimal
Pada kasus entrapment neuropati ringan,
dengan terapi konservatif umumnya prognosa baik. Secara umum prognosa operasi
juga baik, tetapi karena operasi hanya dilakukan pada penderita yang sudah lama
menderita, penyembuhan post ratifnya bertahap. Perbaikan yang paling cepat
dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik.
Biasanya perbaikan motorik dan otot-otot yang mengalami atrofi baru diperoleh
kemudian. Keseluruhan proses perbaikan setelah operasi ada yang sampai memakan waktu
18 bulan .
Bila setelah dilakukan tindakan
operasi, tidak juga diperoleh perbaikan maka dipertimbangkan kembali
kemungkinan berikut ini
1. Kesalahan menegakkan diagnosa,
mungkin jebakan/tekanan terhadap saraf terletak di tempat yang lebih proksimal.
2. Telah terjadi kerusakan total pada
saraf di daerah tersebut
3. Terjadi kasus baru sebagai akibat
komplikasi operasi seperti akibat edema, perlengketan, infeksi, hematoma atau
jaringan parut hipertrofik.
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah
kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi saraf.
Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai
dengan nyeri hebat, hiperalgesia,disestesia dan gangguan trofik.
Sekalipun
prognosa entrapment neuropati dengan terapi konservatif maupun operatif cukup
baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi
kekambuhan, prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi
kembali.
0 komentar:
Posting Komentar