Home » » Penyebab Entrapment Neuropati

Penyebab Entrapment Neuropati

Written By evan on Sabtu, 19 April 2014 | 16.21

Entrapment neuropati merupakan kumpulan penyakit saraf perifer yang dicirikan dengan adanya nyeri atau kehilangannya fungsi saraf akibat kompresi yang kronik. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kasus entrapment neuropati yang paling sering. Penyakit ini lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria, kemungkinan akibat terowongan karpal lebih kecil lintasannya pada wanita dibandingkan pada pria. Rasio antara wanita dengan pria yang menderita CTS ini sekitar 3:1. Biasanya penyakit ini muncul pada orang yang profesinya sering mengangkat beban yang berat dan pergerakan tangan berulang seperti pada pekerja pabrik, cleaning service, dan para pekerja tekstil.


Neuropati pada saraf ulnaris merupakan penyakit tersering yang kedua yang disebabkan kompresi pada daerah siku atau pergelangan tangan. Penyakit ini menyerang pria 3-8 kali lebih sering dibandingkan pada wanita.
 
Sedangkan pada Tarsal Tunnel Syndrome, belum ada dilaporkan prevalensi dan insidens terjadinya penyakit ini.

Ada beberapa keadaan yang dapat menimbulkan entrapment neuropati. Saraf perifer dalam perjalannya ke distal pada anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah melewati beberapa terowongan yang berbatasan dengan tulang, jaringan tendo atau jaringan muskuler. Pada titik yang dimaksud dapat terjadi disfungsi saraf oleh karena:
  1. Kompresi akibat kompartemen yang menyempit baik karena penyakit lokal maupun sistemik seperti diabetes melitus, artritis rematoid, kehamilan, akromegali, hipotiroidisme atau karena adanya pembengkakan jaringan sekitar, misalnya pada sindroma terowongan karpal.
  2. Ketegangan berulang-ulang pada saraf yang melalui struktur yang mengalami kelainan.
  3. Tekanan oleh karena penyembuhan tulang yang kurang baik (malunion) misalnya pada nervus medianus akibat fraktur Colles.
  4. Gesekan yang disebabkan oleh penyempitan yang berulang-ulang dari serabut saraf misalnya pada thoracic outlet syndrome.
  5. Dislokasi yang berulang-ulang (tardi ulnar paralisis)
Beberapa penulis menduga faktor mekanik dan faktor vaskular memegang peranan penting dalam terjadinya entrapment neuropati. Tekanan yang berulang-ulang dan lama pada saraf akan menyebabkan peninggian tekanan intravesikuler. Akibatnya aliran darah vena intravesikuler melambat. Kongesti yang terjadi akan mengganggu nutrisi intravesikuler lalu diikuti anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural. Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Penekanan yang berulang pada saraf yang melebihi tekanan perfusi kapiler akan menyebabkan terjadinya gangguan mikrovaskular. Hal ini menyebabkan hilangnya lapisan mielin sehingga terjadi keterlambatan konduksi saraf pada daerah yang terkena. Ketika kompresi yang akut terjadi, konduksi saraf terhambat. Kompresi yang semakin berat menimbulkan iskemik yang mengakibatkan kerusakan akson. Keadaan iskemik dan timbulnya peninggian tekanan intravesikuler akan makin memperparah kerusakan saraf. Akibat kerusakan ini, penyembuhan menjadi lambat dan berlangsung lama dan penyembuhannya dapat tidak sempurna.

0 komentar:

Posting Komentar