Home » » Pemeriksaan Fisik pada Shoulder

Pemeriksaan Fisik pada Shoulder

Written By evan on Sabtu, 31 Oktober 2009 | 08.22

Pemeriksaan fisik pada shoulder dimulai dengan inspeksi secara visual. Inspeksi dimulai pada saat pasien memasuki ruangan. Caranya berjalan, evaluasi kesamaan dan kesimetrisan gerakannya. Pada ekstremitas superior, dalam langkah normal, ayunannya berirama dengan ekstremitas inferior. Pada saat pasien membuka baju dan ikat pinggangnya, observasi irama gerakan shoulder. Gerakan yang normal terlihat halus, alami dan berkualitas. Gerakan yang tidak normal muncul pada satu sisi secara tersendat atau lambat, dan sering ditunjukkan dengan pasien yang berusaha untuk bergerak tapi tidak berdaya. Rasa nyeri terjadi pada saat akan bergerak sehingga tidak terjadi gerakan karena menimbulkan nyeri. Tanda-tanda yang akan diinspeksi utamanya adalah perubahan rasa hangat jika ada gelembung, perubahan warna, pengikisan, jaringan parut dan tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya patologi.
Seperti saat menginpeksi, bandingkan kedua sisi, ada tidaknya tanda-tanda kelainan tertentu dari bentuk anatomi secara umum. Cara yang mudah untuk menentukan keabnormalan dengan membandingkan kedua sisi. Dengan membandingkan, maka akan lebih banyak didapat fariasi yang mungkin terjadi. Metode ini merupakan cara yang baik untuk mengadakan pemeriksaan fisik, dan bukan hanya inspeksi yang merupakan pedoman yang benar tapi juga palpasi, tes ROM dan pemeriksaan neurologi yang baik. Keadaan asimetri biasanya terlihat nyata. Sebagai contoh, satu tangan mungkin tergantung pada posisi yang tidak normal, yang lainnya adduksi (berputar ke dalam) menyilang ke depan tubuh atau abduksi menjauhi tubuh, menunjukkan jarak yang nyata pada axilla atau lengan mungkin internal rotasi dan adduksi, dalam posisi seperti seorang pelayan yang menanyakan sesuatu.
Clavicula menyangga tulang dan mengunci scapula pada bagian posterior thorax dan mencegah glenoid berputar ke anterior. Kemudian naik ke medial dari bagian manibrium sterni dan meluas ke leteral ke acromion. Hanya pada platysma otot ia menyilang ke kepermukaan. Clavicula letaknya mendekati subcutaneous, terlihat jelas dan menonjol pada kulit. Pada suatu fraktur atau dislokasi keduanya biasanya akan terlihat nyata. Keberadaan puncak clavicula yang normal pada kulit merupakan batas (bentuk clavicula) yang membentuk kebulatan shoulder secara nyata.
Inspeksi selanjutnya pada bagian Deltoid dari Shoulder, yang merupakan suatu kelompok otot besar pada shoulder girdle’s di bagian anterior. Musculus Deltoid mengelilingi shoulder dari acromion hingga ke tuberculum mayus humeri. Normalnya , shoulder dikelilingi kelompok otot secara penuh dan kedua sisinya simetris. Meskipun demikian, jika deltoid atropi , di bawah tuberculum mayus humeri akanmenjadi lebih tampak bentuknya, dan bentuk deltoid tidak terlihat panjang keluar dari garis luar pada kelompok shoulder. Bentuk keabnormalan shoulder bisa juga disebabkan oleh dislokasi shoulder, jika tuberculum mayus humeri terlihat berpindah ke depan, yang ini sering terjadi pada beberapa kasus, shoulder kehilangan bentuk sisi lateralnya dan kelihatan seperti berada di bawah titik shoulder dan lengan atas tergantung di samping tubuh menjauhi trunk.
Kelompok deltopectoral berjalan dari sisi medial shoulder dan hanya bagian bawahnya yang membungkus clavicula. Kelompok ini merupakan pertemuan dari serabut musculus deltoid dan musculus pectoralis mayor dan merupakan salah satu lokasi yang efisien pada shoulder di bagian anterior untuk sayatan pembedahan. Ini juga menunjukkan permukaan yang merupakan suatu tanda untuk vena cephalica, yang digunakan untuk pemotongan vena di bawah jika tidak ada vena lainnya yang didapat.
Pada posterior midlain (garis tengah) tubuh, dari bentuk processus spinosus, merupakan suatu garis tengah diantara scapula. Dengan catatan apakah spina ini lurus, tanpa ada pembengkokan ke sisi luar (scoliosis). Lekukan spina bisa terjadi dari suatu shoulder yang menghaadap ke bawah dari yang lainnya,dengan sisi yang dominan lebih banyak ototnya. Kadang-kadang spina thorak berlebihan melengkung atau kiposis, biasanya ini dikarenakan penyakit Scheurmann’s atau Jouvenile Kyphosis.

0 komentar:

Posting Komentar